HAORNAS ke-42 di Grobogan: Momentum Olahraga, Kebersamaan, dan Pelestarian Budaya

Purwodadi – Suasana meriah memenuhi GOR Bung Karno, Selasa (9/9/2025). Ratusan pelajar tampak antusias mengikuti lomba-lomba unik yang kini jarang terlihat di era gawai: dagongan, bakiak, egrang, hingga hadang atau gobak sodor. Inilah cara Grobogan merayakan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke-42 yang dirangkai dengan Festival Olahraga Tradisional (FOT) 2025.

Dalam sambutannya, Bupati Grobogan melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda, Drs. Kurnia Saniadi, M.Si., menyampaikan apresiasi kepada panitia dan seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini.

“Festival Olahraga Tradisional menjadikan kita bernostalgia dengan permainan masa kecil. Semoga menyadarkan kita semua akan pentingnya olahraga, menjaga kebudayaan, sekaligus menjadi pemicu pembudayaan olahraga di masyarakat,” ujarnya.

Momentum HAORNAS, lanjutnya, tidak boleh berhenti pada seremoni. Ada langkah nyata yang perlu dilakukan: menumbuhkan budaya olahraga sejak dini, memanfaatkan ruang publik sebagai arena aktivitas, serta melaksanakan pembinaan prestasi berbasis ilmu pengetahuan agar lahir atlet-atlet unggul.

Bupati juga menekankan pentingnya mendorong industri olahraga dan sport tourism yang mampu membangkitkan pariwisata, UMKM, sekaligus membuka lapangan kerja baru. “Mari kita kolaborasi lintas sektoral—antara pemerintah, swasta, media, akademisi, komunitas, dan masyarakat luas. Dengan begitu, tema HAORNAS ke-42 ‘Olahraga Satukan Kita’ benar-benar terwujud,” tegasnya.

foto ANTARA(Sejumlah siswa berusaha mendorong bambu saat bermain Dagongan. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/kye/16)

Festival ini diikuti 565 peserta dari 41 SMA/SMK/MA se-Kabupaten Grobogan. Mereka beradu keterampilan dalam empat permainan tradisional yang sarat makna: hadang atau gobak sodor yang menguji strategi dan kelincahan; dagongan asal Minahasa yang menuntut kekompakan mendorong bambu; bakiak yang melatih koordinasi langkah bersama; serta egrang yang mengasah keseimbangan dan keberanian.

Kepala Disporabudar, Wahono, menyebut festival ini digelar sebagai sarana melestarikan sekaligus mempromosikan olahraga khas nusantara.

Dukungan terhadap kegiatan ini juga terlihat dari partisipasi berbagai pihak. Ketua DPRD Kabupaten Grobogan, Hj. Lusia Indah Artani, SE, MM, hadir bersama jajaran Forkopimda, termasuk perwakilan TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan Agama, Kantor Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, serta Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi. Partisipasi para pimpinan ini menegaskan bahwa olahraga, tradisi, dan kebersamaan adalah urusan bersama yang perlu dirawat secara kolektif.

WhatsApp Image 2025 09 09 at 22.23.46 1

Lebih dari sekadar perlombaan, HAORNAS dan Festival Olahraga Tradisional 2025 di Grobogan menjadi pengingat bahwa olahraga adalah bahasa universal yang menyatukan. Dari lapangan sederhana, lahir semangat sportivitas, solidaritas, hingga cinta budaya.

Di balik riuh dagongan dan tawa peserta bakiak, terselip pesan penting: warisan nenek moyang bukan hanya untuk dikenang, tetapi dijaga, dihidupi, dan diwariskan kembali. Di sanalah makna olahraga sebagai perekat persatuan. (jsa)