Purwodadi – Tawa dan tepuk tangan pecah di Gedung Dewi Sri, Selasa (9/9/2025). Di tengah acara resmi penyerahan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), suasana cair tercipta berkat kehadiran para pengemudi ojek online (ojol).
Mereka tak hanya menerima bantuan paket sembako, tetapi juga diajak berinteraksi langsung oleh Bupati Grobogan Bapak Setyo Hadi, Wakil Bupati Bapak Sugeng Prasetyo, Wakil Ketua DPRD Bapak Supardi, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Anang Armunanto.
Pertanyaan ringan seputar pengetahuan umum dilontarkan kepada para ojol. Jawaban polos yang disertai canda menghadirkan gelak tawa hadirin. Apalagi hadiah yang menanti cukup beragam: sepeda gunung, tabungan Bima, hingga doorprize berupa mesin cuci, dispenser, dan kipas angin. Kehangatan ini memberi warna berbeda dalam sebuah acara birokrasi yang biasanya berlangsung formal.
Momentum Penyerahan SK PPPK

Di balik suasana akrab itu, terselip momen penting bagi ratusan aparatur. Sebanyak 789 PPPK formasi tahun 2024 menerima SK pengangkatan, sementara pengambilan sumpah jabatan fungsional diikuti 5.767 PPPK Angkatan 2021-2024. Dari jumlah itu, 795 orang hadir langsung, sementara sisanya bergabung secara daring.
“Alhamdulillah, hari ini bisa kita serahkan SK PPPK Formasi Tahun 2024 sebanyak 789 orang. Saya sangat bahagia dan bersyukur, karena Bapak dan Ibu telah mendapatkan status yang jelas dari pemerintah, sebagai Aparatur Sipil Negara dalam status PPPK,” ujar Bupati Setyo Hadi.
Bagi beliau, momen ini terasa istimewa. Sebab, untuk pertama kalinya beliau menyerahkan SK PPPK sejak menjabat sebagai Bupati. Sumpah jabatan yang baru saja diikrarkan, tegasnya, bukanlah seremonial belaka, melainkan janji suci yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.
“Jangan neko-neko (macam-macam). Hindari penyimpangan yang berdampak bagi diri sendiri, keluarga, maupun instansi. Bekerjalah sesuai tugas pokok dan fungsi. Ingat, jika melanggar, sanksi disiplin pasti tidak bisa dihindari, dan yang rugi adalah diri sendiri dan keluarga,” pesan beliau.
Lebih lanjut, Bupati Setyo Hadi menekankan agar aparatur senantiasa menjaga sikap sopan, santun, dan disiplin. “Masyarakat semakin kritis, maka ASN dan pegawai di lingkungan Pemkab Grobogan harus lebih mengabdi dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.
Beliau juga mengingatkan pentingnya membangun komunikasi yang luas dan mengutamakan efisiensi tanpa mengurangi kualitas hasil kerja. “Jalin komunikasi dengan semua pihak, kerjakan setiap kegiatan secara efisien tetapi hasilnya tetap optimal, dan perbanyak kegiatan yang manfaatnya berpihak kepada masyarakat”.
Lanjutnya, “Saya percaya, dengan semangat baru para PPPK, kinerja birokrasi semakin meningkat, pelayanan publik makin berkualitas, dan visi Kabupaten Grobogan yang Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan bisa segera terwujud”.
Pesan Kebersamaan dan Disiplin

Wakil Bupati Bapak Sugeng Prasetyo menambahkan pesan senada. Beliau mengajak seluruh aparatur menjaga kerukunan dalam keberagaman masyarakat Grobogan.
“Mari bersama-sama menghindari provokasi, adu domba, maupun tindakan anarkis. Kita wujudkan Grobogan yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan dengan semangat guyub rukun, Mbangun Ndeso Noto Kuto,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Anang Armunanto menekankan bahwa pengangkatan PPPK tidak hanya memberi kepastian status, tetapi juga hak berupa gaji dan tunjangan sesuai regulasi. Beliau mengingatkan agar core values ASN BerAKHLAK—berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif—betul-betul dihidupi dalam keseharian. Nilai dasar itu, menurutnya, adalah fondasi agar setiap langkah ASN mencerminkan integritas dan pengabdian.
Wajah Dedikasi dari Aparatur
Acara ini juga menghadirkan beragam kisah personal. Ada Anggun Prabowo, 56 tahun, PPPK tertua dari Dinas PUPR dengan masa kontrak dua tahun; Eko Wati, 55 tahun, dari Satpol PP-Damkar; hingga PPPK termuda berusia 23 tahun dari formasi guru PPG. Rentang usia ini menggambarkan wajah-wajah dedikasi yang bergabung dalam satu semangat: mengabdi demi pelayanan publik yang lebih baik.
Refleksi
Dari tawa para ojol hingga ikrar sumpah jabatan, dari pesan kedisiplinan hingga peneguhan nilai integritas, penyerahan SK PPPK kali ini menghadirkan lebih dari sekadar seremoni administrasi. Ia menjadi ruang kebersamaan yang mempertemukan aparatur, masyarakat, dan pemimpin daerah dalam satu momentum.
Momen ini mengingatkan bahwa ASN, dengan status apa pun, tetaplah wajah negara di mata rakyat. Integritas, disiplin, dan sikap melayani bukan hanya kewajiban moral, melainkan jalan untuk merawat kepercayaan publik—seraya membangun birokrasi yang profesional, humanis, dan berpihak pada masyarakat. (jsa)



